Barang Bekas Bukan Barang Antik: Cara Retrorika Coffe Bar & Resto Mengubah Limbah jadi Interior
Barang Bekas Bukan Barang Antik: Cara Retrorika Coffe Bar & Resto Mengubah Limbah jadi Interior Kota Batu – Di sebuah sudut hijau Kota Batu, berdiri
Erik Yustiana, pemilik Yust Collection asal Malang, mengubah sampah nonlogam seperti kain perca, kertas, dan plastik menjadi produk fesyen ramah lingkungan bernilai tinggi. Usahanya tak hanya kreatif, tapi juga memberdayakan warga sekitar dan kurangi limbah kota.
Barang Bekas Bukan Barang Antik: Cara Retrorika Coffe Bar & Resto Mengubah Limbah jadi Interior Kota Batu – Di sebuah sudut hijau Kota Batu, berdiri
Malang – Halo Naters ! Setiap tahun, jutaan kantong kresek berakhir di sungai, tersangkut di dahan-dahan pohon, atau tertimbun dalam tanah selama ratusan tahun. Di

Hello Naters!—Beda dari gerakan lingkungan yang ribut kampanye sana sini, Yust Collection justru turun langsung ke warga setempat, mengajarkan kepada mereka cara mengolah sampah sendiri.
Kota Batu – Setiap hari, ratusan kafe dan restoran di kota wisata seperti Batu menghasilkan tisu bekas pakai yang langsung berakhir di tempat sampah. Padahal,

Sehelai kain berwarna coklat alami dengan motif daun kopi yang samar-samar tercetak sempurna. Itulah karya Dhani, pendiri Thrills4Life, yang ia selesaikan untuk dikirim ke sebuah

Di gudang sederhana di kawasan Malang, bunyi berisik mesin spinner terdengar nyaring. Di dalamnya, bukan cucian yang berputar, melainkan gumpalan basah berwarna kecoklatan, ampas sisa
Mengulas perjalanan sampah dari sumbernya hingga menjadi sisa.
Menguak sisi tersembunyi industri dan strategi kapitalisme.
Menampilkan kisah tentang inovasi dan kreativitas di balik transformasi limbah menjadi suatu karya.
Mengajak perubahan kecil menuju gaya hidup yang lebih sadar dan ramah lingkungan.
Sapaan ringan dan penuh makna di setiap momen penting untuk bumi kita.